1. Kode HS
Kode HS minyak atsiri termasuk pada kelompok “Chapter 33”: Minyak atsiri dan resinoid; wewangian, kosmetik atau persiapan toilet.
Di Singapura, minyak atsiri termasuk sebagai minyak obat dan balsam (Medicated oils and balms) yang merupakan complementary health product. Namun dalam hal ini, minyak obat dan balsam tersebut tidak termasuk produk yang digunakan dalam diffusers aromatik dan wewangian.
2. Undang-Undang
2.1 Health Product Act.
Karena minyak atsiri masuk dalam kelompok minyak obat dan balsam maka terikat pada undang-undang produk kesehatan. Undang-undang ini untuk mengatur pembuatan, impor, penyediaan, penyajian dan iklan produk kesehatan dan bahan aktif yang digunakan dalam pembuatan produk kesehatan dan mengatur hal-hal yang berhubungan dengannya.
Undang-undang ini dapat dilihat disini, lihat juga Health Products (Therapeutic Products) Regulations 2016
2.2 Endangered Species (Import and Export) Act 2006.
Undang-undang untuk memberlakukan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah dengan mengendalikan impor, ekspor, re-ekspor.
Selengkapnya dapat dilihat disini.
2.3 Convention of International Trade on Endangered Species (CITES).
Konvensi perdagangan internasional antar pemerintah untuk melindungi penggunaan tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Pastikan minyak atsiri yang diekspor ke Singapura tiak mengandung bahan yang berasal dari tumbuhan yang terancam punah yang diatur pada konvensi tsb, selain itu pastikan juga bahwa bahan tumbuhan tidak terdapat pada daftar dilarang di Singapura.
Lampiran konvensi dapat dilihat disini.
3. Regulasi.
Health Sciences Authority (HSA) tidak mengatur secara khusus mengenai importasi, pembuatan dan penjualan minyak atsiri dalam minyak obat dan balsam). Namun, HSA mengatur dan melarang penambahan bahan obat seperti steroid dalam minyak obat dan balsem. HSA juga menetapkan batasan ketat pada logam berat beracun dalam produk tersebut.
Dealer (importir, produsen, dealer grosir dan penjual) memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa produk tidak berbahaya atau tidak aman, dan harus mematuhi pedoman sebelum memasok minyak obat dan balsem ke Singapura. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada HSA-Medicated Oils and Balms.
3.1 Ambang Batas dan Larangan Kandungan.
Logam berat beracun
Produk minyak obat dan balsam tidak boleh melebihi batasan logam berat beracun berikut:
Logam Berat | Batasan yang diperbolehkan |
Arsenic | 5 parts per million (ppm) |
Cadmium | 0.3ppm |
Lead | 10ppm |
Mercury | 0.5ppm |
Mikroba
Produk tidak boleh melebihi batas mikroba berikut:
Mikroba | Batasan Mikroba |
Jumlah mikroba aerobik total | Tidak lebih dari 104 CFU per g atau ml |
Jumlah ragi dan jamur | Tidak lebih dari 5 x 102 CFU per g atau ml |
Pseudomonas aeruginosa dan Staphyloccocus aureus | Tidak ada dalam 1g atau ml |
Tidak hanya batasan diatas, Dealer (importir, produsen, dealer grosir dan penjual) direkomendasikan juga untuk mengikuti panduan batasan dari ASEAN Guidelines on the Limits of Contaminants for microbial limits atau bisa diakses pada laman ASEAN.
Larangan
Di Singapura, minyak obat dan balsem yang diproduksi secara lokal atau diimpor untuk dijual di Singapura tidak boleh mengandung bahan atau zat berikut:
- Amygdalin, asam pangamat atau garamnya, danthron, suprofen atau garamnya dan rhodamin B.
- Zat lain apa pun kecuali yang disebutkan pada label.
- Zat yang tercantum dalam Schedule of the Poisons Act.
- Obat-obatan Barat.
- Bahan-bahan yang tercantum dalam ASEAN Guiding Principles from the Negative List of Substances for Traditional Medicines.
3.2 Pelabelan
Label harus mencantumkan bahan dan ditulis dalam Bahasa Inggris. Tidak diperbolehkan untuk mengklaim atau secara tidak langsung menyarankan bahwa produk tersebut akan mencegah, meringankan atau menyembuhkan salah satu dari kondisi berikut:
- Kebutaan
- Kanker
- Katarak
- Kecanduan narkoba
- Ketulian
- Diabetes
- Epilepsi
- Hipertensi
- Penyakit jiwa
- Penyakit ginjal
- Kusta
- Gangguan menstruasi
- Kelumpuhan
- Tuberkulosis
- Fungsi seksual
- infertilitas
- Impoten
- Frigiditas
- Konsepsi dan kehamilan
4. Standar
- ISO 10115:2013 - Essential oil of tarragon (Artemisia dracunculus L.)
- ISO 13171:2016 - Essential oil of oregano [Origanum vulgare L. subsp. hirtum)
- ISO 1342:2012 - Essential oil of rosemary (Rosmarinus officinalis L.)
- ISO 16385:2014 - Essential oil of molle (Schinus areira L.), Argentinean type
- ISO 16928:2014 - Essential oil of ginger [Zingiber officinale Roscoe]
- ISO 19332:2020 - Essential oil of matricaria [Matricaria chamomilla L. syn. Chamomilla recutita (L.) Rauschert]
- ISO 19817:2017 - Essential oil of thyme [Thymus vulgaris L. and Thymus zygis L.], thymol type
- ISO 20809:2017 - Essential oil of cypress (Cupressus sempervirens L.)
- ISO 21631:2020 - Essential oil of clementine (Citrus clementina hort. ex Tanaka syn. Citrus reticulata Blanco x Citrus sinensis (L.) Osbeck), Spanish type
- ISO 22769:2022 - Essential oil of Australian sandalwood [Santalum spicatum (R.Br.) A.DC.]
- ISO 25157:2013 - Essential oil of rose, Chinese Kushui type (Rosa sertata x Rosa rugosa)
- ISO 3044:2020 - Essential oil of Corymbia citriodora (Hook.) K.D. Hill and L.A.S. Johnson (syn. Eucalyptus citriodora Hook.)
- ISO 3054:2017 - Essential oil of lavandin Abrial (Lavandula angustifolia Mill. × Lavandula latifolia Medik.), French type
- ISO 3064:2015 - Essential oil of petitgrain, Paraguayan type (Citrus aurantium L. var. Paraguay (syn. Citrus aurantium var. bigaradia Hook f.))
- ISO 3065:2021 - Essential oil of Eucalyptus, Australian type
- ISO 3140:2019 - Essential oil of sweet orange expressed [Citrus sinensis (L.)]
- ISO 3475:2020 - Essential oil of aniseed (Pimpinella anisum L.)
- ISO 3517:2012 - Essential oil of neroli (Citrus aurantium L., syn. Citrus amara Link, syn. Citrus bigaradia Loisel, syn. Citrus vulgaris Risso)
- ISO 3518:2022 - Essential oil of sandalwood (Santalum album L.)
- ISO 3520:2022 - Essential oil of bergamot [Citrus bergamia Risso et Poit], Calabrian type
- ISO 3527:2016 - Essential oil of parsley fruits (Petroselinum sativum Hoffm.)
- ISO 3528:2012 - Essential oil of mandarin, Italian type (Citrus reticulata Blanco)
- ISO 3848:2016 - Essential oil of citronella, Java type
- ISO 4716:2013 - Essential oil of vetiver [Chrysopogon zizanioides (L.) Roberty, syn. Vetiveria zizanioides (L.) Nash]
- ISO 4719:2012 - Essential oil of spike lavender (Lavandula latifolia Medikus), Spanish type
- ISO 4727:2021 - Essential oil of palmarosa [Cymbopogon martini (Roxb.) W. Watson var. motia]
- ISO 4730:2017 - Essential oil of Melaleuca, terpinen-4-ol type (Tea Tree oil)
- ISO 4730:2017/Amd 1:2018 - Essential oil of Melaleuca, terpinen-4-ol type (Tea Tree oil) — Amendment 1: Enantiomeric distribution
- ISO 4731:2012 - Essential oil of geranium (Pelargonium x ssp.)
- ISO 5093:2021 - Essential oil of lemon myrtle (Backhousia citriodora F. Muell.), citral type
- ISO 8896:2016 - Essential oil of caraway (Carum carvi L.)
- ISO 9841:2013 - Essential oil of hyssop (Hyssopus officinalis L. ssp. officinalis)
- ISO 4720:2018 - Essential oils — Nomenclature
5. Lembaga Berwenang.
Health Sciences Authority (HSA)