1. Undang-Undang.
1.1 Rubber Industry Act 1992.
Undang-undang untuk mengatur promosi, regulasi dan kontrol perdagangan industri karet. Selengkapnya dapat diakses disini. Dalam undang- undang ini, seseorang atau perusahaan harus memiliki izin yang sah berdasarkan undang-undang untuk dapat melakukan pengemasan karet untuk ekspor, pengirimkan karet untuk ekspor, memproduksi atau dengan cara lain memproduksi karet yang ditentukan secara teknis, atau menangani, merawat atau menyimpan karet. Izin dapat diperoleh dengan mendaftarkan perusahaan ke Enterprise Singapore (ESG).
1.2 Rubber Industry Act (Chapter 280, Section 26).
Undang-undang ini merupakan turunan dari Rubber Industry Act 1992 dan disebut sebagai Rubber Industry Regulations. Undang-undang ini mengatur tentang pembuatan izin (licensing), pelabelan, pengemasan dan biaya yang ada untuk suatu perusahaan atau perseorangan dapat melakukan ekspor karet. Selengkapnya dapat diakses disini.
1.3 Road Traffic Act 1961.
Undang-undang untuk pengaturan lalu lintas jalan dan penggunaan kendaraan dan pengguna jalan. Selengkapnya dapat diakses disini.
2. Regulasi.
2.1 Ban Kendaraan Bermotor.
Road Traffic (Motor Vehicles, Construction and Use) Rules yang merupakan turunan dari undang-undang Road Traffic Act 1961 mengatur tentang kendaraan salah satunya penggunaan dan kriteria ban yang diperbolehkan dipakai di Singapura.
Ban harus menggunakan material dari bahan lunak atau elastis dimana pengertian lunak dan elastis memenuhi kriteria berikut:
- memanjang terus menerus sepanjang keliling roda; atau
- dipasang dalam bagian-bagian sehingga tidak ada ruang yang tersisa di antara ujung-ujungnya,
- memiliki ketebalan dan desain sedemikian rupa untuk meminimalkan, sejauh mungkin, getaran apa pun ketika kendaraan sedang bergerak, dan
- dikonstruksi sedemikian rupa sehingga bebas dari cacat yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan jalan.
Untuk mengetahui tentang kriteria pemilihan ban dapat merujuk pada laman berikut.
Penandaan Ban
Pada setiap ban, terdapat beberapa tanda standar yang menggambarkan sifat-sifat ban. Penandaan tersebut termasuk merek dan nama model ban, ukuran ban, aspek rasio ban, jenis konstruksi, ukuran pelek, peringkat pemuatan, dan peringkat kecepatan.
Rangkaian angka dan huruf yang umum dapat dilihat pada semua ban yang terlihat seperti ini; 225/50 R 16 92V. Indikator keausan tapak biasanya ditemukan pada ban yang menunjukkan bahwa ban sudah harus diganti.
Ukuran Ban
Kumpulan angka pertama dalam rangkaian angka dan huruf mewakili ukuran ban. Seperti yang ditunjukkan pada contoh 225/50 R 16 92, 3 digit pertama mewakili lebar ban dalam milimeter.
2.2 Sarung Tangan Karet.
Produsen sarung tangan harus memastikan produk menunjukkan fleksibilitas, elastisitas, kekuatan, dan perlindungan optimal terhadap mikroorganisme selama penerapannya. Pada saat yang sama, pengguna merasakan kenyamanan saat melakukan pekerjaan dengan menggunakan sarung tangan.
Standar Internasional pengujian sarung tangan untuk berbagai penggunaan:
- Food service gloves: ASTM D7246
- Nitrile examination glove: ASTM D6319
- Polyvinyl chloride glove: ASTM D5250
- Rubber examination glove: ISO 11193, ASTM D3578
- Surgical rubber glove: ISO 10282, ASTM D3577
- Protective glove for standard use: EN 374-1/2/3/4, EN 388
- Medical glove testing: EN 455-1/2/3/4, ASTM D5151 / D6124 / D7102 / D7160
Sarung tangan sekali pakai.
Sarung tangan karet terbuat dari bahan lateks, nitril, atau vinil dan pada umumnya hanya digunakan sekali pakai (disposable).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan sarung tangan karet ditunjukkan pada table berikut:
Material
|
Latex
|
Nitrile
|
Vinyl
|
Tensile Strength
|
Yes
|
Yes
|
Not recommended
|
Flexibility & Dexterity
|
Yes
|
Partial
|
Partial
|
Contamination Risk
|
Yes
|
Yes
|
Partial
|
Durability
|
Yes
|
Yes
|
Not recommended
|
Puncture Resistant
|
Partial
|
Yes
|
Partial
|
Comfort
|
Yes
|
Partial
|
Yes
|
Food Safe
|
Yes
|
Yes
|
Yes
|
Sensitivity
|
Yes
|
Partial
|
Partial
|
Oil & Chemical Resistant
|
Partial
|
Yes
|
Partial
|
Biodegradable
|
Partial
|
Not recommended
|
Not recommended
|
Protein Content
|
Not recommended
|
Yes
|
Yes
|
Affordability
|
Partial
|
Partial
|
Yes
|
3. Standar.
3.1 Ban Kendaraan Bermotor.
- ISO 10191:2021 Passenger car tyres — Verifying tyre capabilities — Laboratory test methods
- ISO 10231:2003 Motorcycle tyres — Test methods for verifying tyre capabilities
- ISO 10454:1993 Truck and bus tyres — Verifying tyre capabilities — Laboratory test methods
- ISO 13325:2019 Tyres — Coast-by methods for measurement of tyre-to-road sound emission
- ISO 13328:2000 Motorcycle tyres — Measurement of tyre rolling circumference — Loaded new tyres
- ISO 15222:2021 Truck and bus tyres — Method for measuring relative wet grip performance — Loaded new tyres
- ISO 16992:2018 Passenger car tyres — Spare unit substitutive equipment (SUSE)
- ISO 17269:2000 Passenger car tyres — Methods for measuring rolling circumference — Loaded new tyres
- ISO 18106:2016 Passenger car, commercial vehicle, truck and bus tyres — Methods for measuring snow grip performance — Loaded new tyres
- Untuk standar lain mengenai ban dapat dilihat disini.
3.2 Sarung Tangan Karet.
- SS EN 420: 2003 (2016) Protective gloves - General requirements and test methods
- ISO 11193-1:2020 Single-use medical examination gloves — Part 1: Specification for gloves made from rubber latex or rubber solution
- ISO 11193-2:2006 Single-use medical examination gloves — Part 2: Specification for gloves made from poly(vinyl chloride)
- ISO 10282:2014 Single-use sterile rubber surgical gloves — Specification
3.3 Karet.
- ISO/TR 21275:2017 Rubber — Comprehensive review of the composition and nature of process fumes in the rubber industry
- ISO/TS 21522:2017 Rubber process fumes components — Quantitative test methods
- ISO 2004:2017 Natural rubber latex concentrate — Centrifuged or creamed, ammonia-preserved types — Specifications
- ISO 20299-1:2015 Film for wrapping rubber bales — Part 1: Butadiene rubber (BR) and styrene-butadiene rubber (SBR)
- ISO 20299-2:2017 Film for wrapping rubber bales — Part 2: Natural rubber
- ISO 20299-3:2008 Film for wrapping rubber bales — Part 3: Ethylene-propylene-diene rubber (EPDM), acrylonitrile-butadiene rubber (NBR), hydrogenated nitrile-butadiene rubber (HNBR), acrylic-ethylene rubber (AEM) and acrylic rubber (ACM)
- ISO 10398:1998 Rubber — Identification of accelerators in cured and uncured compounds
- ISO 11345:2006 Rubber — Assessment of carbon black and carbon black/silica dispersion — Rapid comparative methods
- ISO 11346:2014 Rubber, vulcanized or thermoplastic — Estimation of life-time and maximum temperature of use
- ISO 12493:2017 Rubber, vulcanized — Determination of stress in tension upon heating
- ISO 12965:2000 Butadiene rubber — Determination of microstructure by infra-red spectrometry
- ISO 13145:2012 Rubber — Determination of viscosity and stress relaxation using a rotorless sealed shear rheometer
- ISO 132:2017 Rubber, vulcanized or thermoplastic — Determination of flex cracking and crack growth (De Mattia)
- ISO 13226:2018 Rubber — Standard reference elastomers (SREs) for characterizing the effect of liquids on vulcanized rubbers
- ISO 13507:2012 Rubber compounds, raw rubbers and compounding materials — Short terms for properties reported in certificates of analysis