1. Pemahaman.
Minyak atsiri adalah esensi aromatik yang diekstraksi dari sumber alami dan ketika terkonsentrasi dapat digunakan dalam makanan, farmasi, parfum dan kosmetik, sampel acuan dan sampel uji, dan bahan baku industri.
2. Regulasi.
2.1 Pelabelan.
Ketentuan umum tentang pelabelan minyak atsiri ditetapkan melalui GSO ISO/TS 211:2021 yang mengacu pada ISO/TR 211 (1999)- Essential oils — General rules for labelling and marking of containers.
Persyaratan.
Label atau tanda:
- mudah dimengerti
- gambar jelas terlihat
- dapat dibaca dengan jelas dan tidak dapat dihapus
Label dan/atau tanda tidak boleh:
- disamarkan dengan tulisan atau gambar lain;
- cenderung menyesatkan pembeli mengenai sifat, identitas, kualitas, komposisi, umur simpan, sumber, asal, cara pembuatan atau persyaratan;
- menampilkan efek atau sifat yang tidak dimiliki minyak atsiri.
Informasi/pernyataan pada label:
- Nama komersil minyak atsiri, nama latin botani tumbuhan yang menjadi bahan baku.
- Nama dagang dan alamat produsen atau distributor
- Proses produksi atau perlakuan khusus (misalnya distillation, fractionation, expression, dsb)
- Persentase konstituen utama jika nilai komersial minyak atsiri tergantung padanya
- Massa kotor, tara dan massa bersih
- Kondisi pengawetan khusus (seperti suhu penyimpanan), apakah minyak atsiri telah dituang dan petunjuk penggunaannya;
- Nomor batch atau tanggal pembuatan, yang memberikan semua informasi tentang asal dan metode produksi minyak atsiri, jika terjadi perselisihan atau ketidaksesuaian dengan spesifikasi
- Negara asal
- Simbol dan indikasi bahaya yang berkaitan dengan substansi dan indikasi risiko tertentu
- Titik nyala untuk penyimpanan, jika ada, di tempat yang disediakan untuk produk yang mudah terbakar
- Minyak atsiri untuk konsumsi manusia: tanggal umur simpan hingga minyak atsiri dapat mempertahankan semua sifatnya
2.2 Ketentuan Pengemasan, Pengkondisian dan Penyimpanan.
Pengemasan, pengkondisian dan penyimpanan minyak atsiri diatur melalui GSO ISO/TS 210:2021 yang mengacu pada ISO/TR 210 (Essential oils - General rules for packaging, conditioning and storage).
Pengemasan
Minyak atsiri harus dikemas dalam wadah yang menurut sifatnya tidak menyebabkan perubahan pada produk dan yang mana melindunginya dari serangan eksternal. Umumnya, bahan wadah harus inert terhadap produk yang dikemas untuk mencegah terjadinya simultan kerusakan produk dan material.
- Jenis material untuk wadah berisikan minyak atsiri yang digunakan untuk makanan
- Gelas
- Logam dan alloy: stainless steel, aluminium dan aluminium alloys, tin, serta copper, zinc, dan galvanized iron
- Polimer: plastik dan varnishes
- Bahan keramik, material vitrifikasi atau berenamel yang digunakan untuk pelapis bagian dalam
- Jenis material untuk wadah berisikan minyak atsiri yang digunakan untuk farmasi
Tidak ada bahan atau zat yang bersentuhan dengan minyak atsiri untuk penggunaan farmasi dapat dipalsukan secara nyata komposisinya atau memodifikasi aktivitasnya. Semua pengemasan harus memiliki Persetujuan Lisensi yang disampaikan oleh otoritas terkait.
- Gelas
- Logam dan alloy
- Bahan plastik
- Bahan keramik, material vitrifikasi atau berenamel yang digunakan untuk pelapis bagian dalam
- Jenis material untuk wadah yang berisikan minyak atsiri digunakan untuk parfum dan kosmetik:
Semua bahan yang terdaftar sebelumnya dapat digunakan, asalkan tidak mengubah komposisi minyak atsiri atau sifat organoleptiknya: kenampakan, warna, bau, dan lain-lain. Karena merupakan katalis oksidasi, tembaga dan besi tidak dianjurkan. Bahan plastik yang dimaksudkan untuk penggunaan ini harus diuji terlebih dahulu, tentang:
- permeabilitasnya terhadap karbon dioksida, oksigen, uap, wewangian, dan lain-lain, dan
- penuaan produk yang dikemas
- Jenis material untuk wadah yang berisikan sampel acuan atau sampel uji dari minyak atsiri, satu-satunya bahan yang disarankan adalah kaca anti-aktinik berwarna
- Jenis material untuk wadah yang berisikan minyak atsiri yang digunakan sebagai bahan baku industri, kaca anti-aktinik berwarna disarankan tapi semua material a – d dapat digunakan.
Pigmen atau Pewarna.
Jika wadah berisikan/mengandung minyak atsiri untuk penggunaan makanan atau penggunaan farmasi diwarnai, pigmen atau pewarna yang digunakan harus memenuhi peraturan yang berlaku, serupa dengan aditif plastik. Pigmen atau pewarna harus memiliki tingkat kemurnian yang tinggi dan kandungan unsur mineral maksimum seperti tercantum dalam tabel di ISO/TR 210.
Karakteristik Wadah untuk Minyak Atsiri.
Jenis wadah yang paling sering digunakan adalah sebagai berikut:
- Termos
- Kaleng
- Barel
- Drum
- Tank
Kapasitas.
Kapasitas wadah yang digunakan bervariasi dari beberapa mililiter hingga beberapa ribu liter.
Penutup.
- Bahan penutup, termasuk sambungan atau sumbat tipe sekrup, harus inert terhadap minyak atsiri dan harus dikirim ke uji kompatibilitas.
- Bahan yang dapat digunakan adalah kaca, timah, pelat timah, baja tahan karat, plastik yang kompatibel dan lembam, dan lain-lain.
- Gabus yang belum diolah sebelumnya tidak dianjurkan karena porositasnya dan karena mengandung lilin dan tanin yang mudah larut dalam minyak atsiri.
- Gabus yang telah diolah sebelumnya dapat digunakan jika kelembaman kimianya terhadap minyak esensial yang bersentuhan dengannya dapat dibuktikan.
- Pembatasan yang sama seperti minyak atsiri untuk penggunaan makanan atau farmasi berlaku juga untuk semua jenis penutupan tanpa batasan apa pun.
- Penutup atau penutup (caps) harus sekencang mungkin. Setelah ditutup, wadah harus dilindungi dengan segel menjamin tidak dapat diganggu gugat.
Solder Eksternal.
Apapun wadah dan tujuan minyak atsiri di dalamnya, penggunaan paduan timah dan timbal diizinkan untuk penyolderan eksternal, tetapi disarankan untuk menggunakan proses penyolderan lain seperti penyolderan listrik.
Pengkondisian.
Menurut ISO/TR 210, Minyak atsiri harus memenuhi persyaratan pengkondisian sebagai berikut:
- Wadah yang dimaksudkan untuk menampung minyak atsiri harus baru atau dalam kondisi baik, bersih dan kering (dikeringkan dengan uap kering) dan rapat sempurna.
- Wadah kaca yang tidak terbuat dari kaca anti-aktinik berwarna harus terlindung dari cahaya.
- Wadah tidak boleh terisi penuh. Sebuah ruang kepala, volume yang ditentukan mengikuti perubahan kondisi suhu yang diharapkan selama transportasi (umumnya, mewakili maksimum 5% hingga 10% tergantung pada kapasitas wadah), harus dibiarkan bebas.
- Ruang kepala antara minyak atsiri dan wadah ini harus diisi dengan nitrogen atau gas lembam lainnya di bagian atas waktu pengisian.
Penyimpanan.
Minyak atsiri harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Minyak atsiri adalah cairan yang mudah terbakar, dan harus disimpan di tempat khusus.
- Selain itu, perlu untuk memeriksa bahwa wadah tidak memungkinkan hilangnya cairan atau uap.
- Wadah harus dilindungi dari kerusakan yang tidak disengaja.
- Mereka harus disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya dan panas dan dipertahankan pada suhu konstan.
3. Regulasi Teknis.
Beberapa regulasi teknis yang diterapkan pada berbagai jenis minyak atsiri.
- GSO ISO 9842:2009 Gulf Technical Regulation Oil of rose (Rosa X Damascena Miller)
- GSO ISO 3518:2012 Gulf Technical Regulation Oil of Sandalwood Oil
- GSO 2328:2013 Gulf Technical Regulation Oil of onion
- GSO 2039:2010 Gulf Technical Regulation Oil of sweet orange
- GSO 2323:2013 Gulf Technical Regulation Oil of cinnamon leaf
- GSO ISO 4733:2007 Gulf Technical Regulation Cardamom oil
- GSO ISO 3526:2012 Gulf Technical Regulation Oil of sage
- GSO ISO 21093:2012 Gulf Technical Regulation Oil of dwarf pine
- GSO ISO 19332:2012 Gulf Technical Regulation Oil of blue chamomile
- GSO ISO 2325:2013 Gulf Technical Regulation Edible wheat germ oil
- GSO 2320:2013 Gulf Technical Regulation Oil of sweet basil
- GSO 1802:2012 Gulf Technical Regulation Oil of black pepper
- GSO 2380:2014 Gulf Technical Regulation Oil of lavender (Lavandula Angustifolia Mill.)
- GSO ISO 8896:2013 Gulf Technical Regulation Oil of caraway (Carum Carvi)
- GSO 2321:2013 Gulf Technical Regulation Essential Oils – Parsley Oil
- GSO 2705:2022 Gulf Technical Regulation Moringa Oil
- GSO ISO 14715:2012 Gulf Technical Regulation Oil of thyme containing thymol, Spanish type
Selengkapnya dapat dilihat di website GSO.
4. Standar.
Standar GSO.
- GSO ISO 212:2018 Gulf Standard Essential oils: Sampling
- GSO ISO 4720:2021 Gulf Standard Essential oils – Nomenclature
- GSO ISO/TR 21092:2008 Gulf Standard Essential oils – Characterization
- GSO ISO 18321:2021 Gulf Standard Essential oils – Determination of peroxide value
- GSO ISO 1272:2015 Gulf Standard Essential oils – Determination of Content Phenols
- GSO ISO/TS 210:2021 Gulf Standard Essential oils – General rules for packaging, conditioning and storage
- GSO ISO/TR 11018:2015 Gulf Standard Essential oils – General guidance on the determination of flashpoint
- GSO ISO11021:2014 Gulf Standard Essential oils – Determination of water content – Karl Fischer Method
- GSO ISO/TS 211:2021 Gulf Standard Essential oils – General rules for 210 and marking of containers
- GSO ISO 14714:2014 Gulf Standard Essential oils and Aromatic Extracts – Determination of residual benzene content
- GSO ISO 8432:2008 Gulf Standard Essential oils – Analysis by high performance liquid – General method
- GSO ISO 1955:2015 Gulf Standard citrus fruits and derived products – Determination of essential oil content (reference method)
- GSO ISO 279:2015 Gulf Standard essential oils – Determination of relative density at 200C – Reference method
- GSO ISO 22972:2013 Gulf Standard essential oils – Analysis by gas chromatography on chiral capillary columns – General method
- GSO ISO 7660:2015 Gulf Standard essential oils – Determination of ester value of oils containing difficult-to-saponify esters
- GSO ISO 7359:2015 Gulf Standard essential oils – Analysis by gas chromatography on packed columns – General method
- GSO ISO 7609:2015 Gulf Standard essential oils – Analysis by gas chromatography on capillary columns – General method
- GSO 2380:2014 Gulf Standard Lavender essential oil
- GSO ISO 19332:2012 Gulf Standard Oil of blue chamomile – diadopsi dari ISO 19332:2007 Oil of blue chamomile (Chamomilla recutita (L.) Rauschert syn. Matricaria chamomilla auct.)
- GSO ISO 25157:2013 Gulf Standard Rose Oil, Chinese Qixi type (Rosa sertrata x Rosa ragosa)
- GSO 9844:2015 Gulf Standard Oil of bitter orange (Citrus aurantium L.)
- GSO ISO 3140:2021 Gulf Standard Essential Oil of Sweet Orange Expressed [Citrus Sinensis (L.)]
- GSO ISO 3848:2021 Gulf Standard Essential oil of citronella, Java type
- GSO ISO 3475:2022 Gulf Standard Essential oil of aniseed (Pimpinella Anisum L.)
- GSO ISO 20809:2021 Gulf Standard Essential oil of cypress (Cupressus Sempervirens L.)
- GSO ISO 4731:2015 Gulf Standard Essential oil of geranium (Pelargonium X Ssp.)
- GSO ISO 1342:2015 Gulf Standard Essential oil of rosemary (Rosmarinus Officinalis L.)
- GSO ISO 10115:2015 Gulf Standard Essential oil of tarragon (Artemisia Dracunculus L.)
- GSO ISO 3140:2021 Gulf Standard Essential oil of sweet orange expressed [Citrus Sinensis (L.)]
- GSO ISO 16385:2015 Gulf Standard Essential oil of Molle (Schinus Areira L.), Argentinean type
- GSO ISO 9841:2015 Gulf Standard Essential oil of Hyssop (Hyssopus Officinalis L. Ssp. Officinalis)
- GSO ISO 4719:2015 Gulf Standard Essential oil of Spike Lavender (Lavandula Latifolia Medikus), Spanish type
- GSO ISO 25157:2013 Gulf Standard Essential oil of Rose, Chinese Kushui Type (Rosa Sertata X Rosa Rugosa)
- GSO ISO 19817:2021 Gulf Standard Essential oil of Thyme [Thymus Vulgaris L. and Thymus Zygis L.], Thymol type
- GSO ISO 4716:2015 Gulf Standard Essential oil of Vetiver [Chrysopogon Zizanioides (L.) Roberty, Syn. Vetiveria Zizanioides (L.) Nash]
- GSO ISO 3064:2015 Gulf Standard Essential oil of Petitgrain, Paraguayan type (Citrus Aurantium L. Var. Paraguay (Syn. Citrus Aurantium Var.)
- GSO ISO 21631:2022 Gulf Standard Essential oil of Clementine (Citrus Clementina Hort. Ex Tanaka Syn. Citrus Reticulata Blanco X Citrus Sinensis (L.)
Standar SASO.
- SASO-ISO-1041 Essential oils – Determination of freezing point
- SASO-ISO-1242 Essential oils – Determination of acid value
- SASO-ISO-1272 Essential oils – Determination of content of phenols
- SASO-ISO-280 Essential oils – Determination of refractive index
- SASO-ISO-3218 Essential oils – Principles of nomenclature
- SASO-ISO-356 Essential oils – Preparation of test samples
- SASO-ISO-592 Essential oils – Determination of optical rotation
- SASO-ISO-709 Essential oils – Determination of ester value
- SASO-ISO-7660 Essential oils – Determination of ester value of oils containing difficult-to-saponify esters
- SASO-ISO-4715 Essential oils – Quantitative evaluation of residue on evaporation
- SASO-ISO-875 Essential oils – Evaluation of miscibility in ethanol
- SASO-ISO-11024-2 Essential oils – General guidance on chromatographic profiles – Part 2: Utilization of chromatographic profiles of samples of essential oils
- SASO-ISO-1271 Essential oils – Determination of carbonyl value - Free hydroxylamine method
- SASO-ISO-7359 Essential oils – Analysis by gas chromatography on packed columns - General method
- SASO-ISO-7609 Essential oils – Analysis by gas chromatography on capillary columns - General method
- SASO-ISO-TR-211 Essential oils – General rules for labelling and marking of containers
- SASO-ISO-1241 Essential oils – Determination of ester values, before and after acetylation, and evaluation of the contents of free and total alcohols
- SASO-ISO-1279 Essential oils – Determination of carbonyl value - Potentiometric methods using hydroxylammonium chloride
- SASO-ISO-279 Essential oils – Determination of relative density at 20 degrees C - Reference method
- SASO-ISO-11024 Essential oils – General guidance on chromatographic profiles – Part 1: Preparation of chromatographic profiles for presentation in standards
- SASO-ISO-3794 Essential oils (containing tertiary alcohols) - Estimation of free alcohols content by determination of ester value after acetylation
- SASO-ISO-3515 Oil of lavender (Lavandula angustifolia Mill.)
Selengkapnya dapat dilihat di website GSO dan SASO.
5. Lembaga yang Berwenang.
Saudi Standards, Metrology and Quality Organization (SASO)
Memiliki tugas dan fungsi untuk menetapkan standar nasional untuk komoditas dan produk, pengukuran, metode pengujian, simbol dan terminologi metrologi, definisi komoditas, tindakan keselamatan, dan pengujian lingkungan, serta persyaratan lain yang disetujui oleh Dewan Direksi organisasi.
GCC Standardization Organization (GSO)
Memiliki tujuan untuk menyatukan berbagai kegiatan standardisasi dan menindaklanjuti implementasi dan komitmen dalam kerjasama dan koordinasi dengan Badan Standardisasi Nasional di negara-negara anggota GCC.
Published on May 31th, 2023