Ekspor Produk Hasil Hutan (Kayu) ke Filipina

Berikut ini informasi persyaratan mutu dan regulasi teknis terkait produk yang akan diekspor ke Filipina.

1. Ketentuan Umum.

Produk berbahan dasar hasil hutan (kayu, rotan, dsb.) secara umum harus patuh pada Republic Act 7394 (Consumer Act of the Philippines) yang mengatur antara lain:
  • Kualitas produk konsumen dan keamanan makanan, obat-obatan, kosmetik, perangkat
  • Garansi produk dan layanan konsumen
  • Pelabelan dan pengemasan
  • Pertanggung jawaban atas produk dan layanan

2. Regulasi Kayu.

  • Dasar Hukum Kehutanan (Basic Forestry Law). Presidential Decree No.705 Revised Forestry ReformCode of the Philippines, (May 1975).
  • Produsen dan agen furnitur, serta kontraktor kayu dan kayu serta pedagang kayu, dapat mengimpor bahan kayu di memalui beberapa perizinan yang berbeda, Produsen dan agen furnitur, serta kontraktor kayu dan kayu serta pedagang kayu, dapat mengimpor bahan kayu di bawah beberapa rezim perizinan yang berbeda. importir harus menyerahkan Phytosanitary Certificate  yang dikeluarkan oleh negara asal kepada Department of Agriculture’s Bureau of Plant Industry (DA-BPI).
  • Izin impor kayu dan produk kayu dikeluarkan oleh Department of Environment and Natural Resources (DENR) - Forest Management Bureau (FMB)

3. Persyaratan Phytosanitary.

Logs (kayu gelondongan):
  • memerlukan izin impor (SPS Import Clearance)
  • memerlukan sertifikat phytosanitary, nomor izin impor harus dicantumkan pada sertifikat phytosanitary.
  • perlu dilakukan inspeksi
  • Fumigasi: Logs: Izin impor dapat menyebutkan fumigasi metil bromide.
Produk kayu (timber, sawn timber):
  • memerlukan izin impor (SPS Import Clearance)
  • memerlukan sertifikat phytosanitary, nomor izin impor harus dicantumkan pada sertifikat phytosanitary.
  • perlu dilakukan inspeksi
  • Fumigasi:
  • Methyl bromide fumigation at 48g/m3 for 24 hours at 21˚C. Temperature may be compensated as per the International Cargo Cooperative Biosecurity Arrangement (ICCBA) Methyl Bromide Fumigation Methodology:
    • 56g/m3 for 24 hours at 16-20°C
    • 64g/m3 for 24 hours at 11-15°C
    • 72g/m3 for 24 hours at 10°C
Timber - Chips (Tatal Kayu):
  • memerlukan izin impor (SPS Import Clearance)
  • memerlukan sertifikat phytosanitary, nomor izin impor harus dicantumkan pada sertifikat phytosanitary.
  • perlu dilakukan inspeksi
  • Fumigasi:
  • Methyl bromide fumigation at 48g/m3 for 24 hours at 21˚C. Temperature may be compensated as per the International Cargo Cooperative Biosecurity Arrangement (ICCBA) Methyl Bromide Fumigation Methodology:
    • 56g/m3 for 24 hours at 16-20°C
    • 64g/m3 for 24 hours at 11-15°C
    • 72g/m3 for 24 hours at 10°C
Produk Kayu (Wood Products – Reconstituted/ Plywood/ LVL/ Veneer)
  • memerlukan Plant Quarantine Service Certificate
  • memerlukan sertifikat phytosanitary, dipersyaratkan Processed Product Certificate or equivalent document.
  • perlu dilakukan inspeksi
Wood Products – Manufactured (including preservative treated timber and roundwood)
  • memerlukan Plant Quarantine Service Certificate
  • memerlukan sertifikat phytosanitary, dipersyaratkan Processed Product Certificate or equivalent document.
  • perlu dilakukan inspeksi
  • Pengawet: detail yang diperlukan pada sertifikat phytosanitary jika dikeluarkan untuk kayu yang diawetkan dan kayu gelondongan.
Wood Products - Packaging
  • tidak memerlukan izin impor
  • bahan kemasan kayu harus ditandai sesuai dengan ISPM 15.
  • tidak memerlukan Sertifikat Phytosanitary
  • Fumigasi: Bahan kemasan kayu harus mendapat perlakuan sesuai dengan ISPM 15.

4. Standar.

4.1 Produk Kayu Filipina.

  • Klasifikasi (grading system) produk kayu: PNS 2112: 2016 ICS 79.040 Produk kayu - Kayu veneer, kayu gelondongan dan kayu dari spesies perkebunan - Sistem grading
  • Klasifikasi Plywood: PNS ISO 1096:2016 (ISO Published 2014) ICS 79.060.10 Plywood – Classification.
  • Toleransi Ukuran: PNS ISO 1954:2016 (ISO Published 2013) ICS 79.060.10 Plywood – Tolerances on dimensions.
  • Persyaratan Bonding Plywood: PNS ISO 12466-2:2016 (ISO Published 2007) ICS 79.060.10 Plywood – Bonding quality – Part 2: Requirements.
  • Spesifikasi Plywood: PNS ISO 12465:2017 Plywood – Specifications (ISO Published 2007) ICS 79.060.10.
  • Dekoratif Plywood: PNS ISO 13608:2017 Plywood – Decorative veneered plywood (ISO Published 2014) ICS 79.060.10

4.2 Contoh Standar Pengujian Plywood.

  • PNS ISO 12466-1:2016 (ISO Published 2007 with Amdendment 1:2013) ICS 79.060.10 Plywood-Bonding quality – Part 1: Test methods.
  • PNS ISO 12460-3:2016 (ISO Published 2015) ICS 79.060.01 Wood-based panels – Determination of formaldehyde release – Part 3: Gas analysis method.
  • PNS ISO 12460-4:2016 (ISO Published 2016) ICS 79.060.01 Wood-based panels – Determination of formaldehyde release – Part 4: Desiccator method. 
  • PNS ISO 12460-5:2016 (ISO Published 2015) ICS 79.060.01 Wood-based panels – Determination of formaldehyde release – Part 5: Extraction method (called the perforator method).

Diterbitkan pada  19 Aug 2022

Hasil Hutan (Kayu)
  • 1. Ketentuan Umum.
  • 2. Regulasi Kayu.
  • 3. Persyaratan Phytosanitary.
  • 4. Standar.
  • 4.1 Produk Kayu Filipina.
  • 4.2 Contoh Standar Pengujian Plywood.
Produk Ekspor Lainnya ke Filipina

Temukan teknis dan persyaratan mutu produk ekspor

Semua produk (Filipina)

Tautan Terkait