5 September 2023 – Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 28,26 juta, atau setara Rp423 miliar untuk produk pertanian dan perikanan di Taipei, Taiwan. Potensi transaksi itu diperoleh melalui keikutsertaan para pelaku usaha Indonesia dalam pameran Smart Agriweek dan International Ocean and Fisheries Show pada 31 Agustus—2 September 2023 di Nangang Exhibition Center Hall 1, Taipei. Capaian menggembirakan tersebut menandakan tingginya kepercayaan pasar Taiwan terhadap produk pertanian dan perikanan Indonesia.
“KDEI Taipei menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia memiliki keunggulan sumber daya alam yang mampu menghasilkan produk pertanian dan perikanan yang berkualitas dan berdaya saing. Hal ini terbukti dengan torehan potensi transaksi di Smart Agriweek dan International Ocean and Fisheries Show. Produk pertanian dan perikanan Indonesia mampu bersaing di pasar Taiwan yang terkenal dengan standar kesehatan pangan sangat tinggi,” ujar Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Iqbal Shofwan.
Smart Agriweek dan International Ocean and Fisheries Show merupakan pameran tahunan yang menghadirkan berbagai produk hingga teknologi di sektor pertanian dan perikanan.Pada keikutsertaan tahun ini, KDEI Taipei memfasilitasi tiga eksportir Indonesia untuk menampilkan produk-produk mereka di Paviliun Indonesia. Dari tiga eksportir, terdapat satu eksportir di sektor pertanian yaitu PT Nusantara Agro Sejahtera dari Brastagi, Medan yang memasarkan beragam produk sayuran segar, diantaranya kubis, sawi putih, danbrokoli. Sedangkan, dua eksportir lainnya bergerak di sektor perikanan yaitu Perintis Jaya International yang memasarkan produk boga bahari tuna, ikan todak (swordfish), dan cumi; serta Rex Canning yang merupakan produsen makanan kalengan dari bekicot (escargot).
“KDEI Taipei terus berupaya agar komoditas Indonesia, khususnya produk pertanian dan perikanan, dapat masuk ke pasar Taiwan karena kedua sektor tersebut menghidupi jutaan petani dan nelayan serta keluarga mereka. Selain itu, keikutsertaan KDEI Taipei di pameran ini sekaligus untuk menjaga dan meningkatkan pasar yang sudah terbangun,” tegas Iqbal.
Pada pameran kali ini, KDEI Taipei juga menampilkan sejumlah produk pelaku usaha kecil, dan menengah (UKM) hasil binaan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan di bawah naungan Export Center. Produk-produk UKM yang ditampilkan antara lain biji kopi, teh, jamu, coklat, kapulaga, vanili, dan cemilan dari buah.
Fasilitasi Pertemuan Langsung
Di sela pameran, KDEI Taipei memfasilitasi para eksportir Indonesia untuk bertemu langsung dengan sejumlah pembeli potensial. Fasilitasi tersebut menghasilkan potensi transaksi untuk produk pertanian yaitu sawi putih dan kubis senilai USD 2,2 juta hingga akhir tahun 2023; sedangkan untuk produk perikanan tercatat potensi transaksi udang vaname senilai USD 25,6 juta, cumi beku senilai USD 1 juta, dan escargotsenilai USD 340 ribu.
“Capaian ini sungguh menggembirakan dan tentu saja KDEI Taipei akan terus berkomitmen untuk memperkenalkan produk-produk andalan Indonesia lainnya,” kata Iqbal.
Pada 2022, ekspor sayuran Indonesia ke Taiwan mencapai USD 14,42 juta atau naik 6 persen dari tahun sebelumnya. Kompetitor Indonesia untuk ekspor produk sayuran ke Taiwan yaitu Thailand dan Vietnam.
Sumber: Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei
Disunting oleh Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan.